Penciptaan Nabi Adam AS: Persenyawaan Atom dan Sinar Kosmik?
Sungguh, tiada yang sebanding dengan ilmu yang terkandung di dalam Al-Qur`an, karena di dalamnya sudah pasti terselip ilmu dari Sang Maha Pencipta, Allah SWT. Sehingga jika semakin di gali, maka akan kian menambah ilmu dan keimanan. Dan salah satu buktinya adalah mengenai proses penciptaan Nabi Adam AS, yang dapat dijelaskan/dibuktikan secara ilmiah modern.
Untuk mempersingkat waktu, mari kita ikuti penelusuran berikut ini:
Di dalam tubuh manusia, 86%-nya terdiri dari 4 unsur dominan, yaitu :
1. Oksigen (55%)
2. Karbon (18%)
3. Hidrogen (10%)
4. Nitrogen (3%)
Hal ini, nampaknya bersesuaian dengan berita yang terkandung di dalam ayat-ayat Al-Qur’an, sebagaimana terdapat pada 6 (ayat) berikut :
1. QS. Ar-Rahman [55] ayat 14:
“Dia (Allah) menjadikan manusia dari tanah liat (shal-shal) seperti tembikar (fakhkhar = tanah yang dibakar)”.
Yang dimaksudkan dengan kata “shal-shal” di ayat ini ialah: tanah kering atau setengah kering yakni “zat pembakar” atau oksigen (O), sedangkan kata “fakhkhar“, ialah “zat arang” atau atom karbon (C).
2. QS. Al-Hijr (15) ayat 28:
“Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat; sesung-guhnya Aku (Allah) hendak menciptakan seorang manusia (Adam) dari tanah liat (shal-shal) dan lumpur hitam (hamaain) yang ber-bentuk (berupa)”
Di ayat ini kata “shal-shal” yang bermakna oksigen (O), sedangkan kata “hamaain” ialah “zat lemas” atau nitrogen (N).
3. QS. As-Sajadah [32] ayat 7:
“Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari thien (tanah)”
Yang dimaksud dengan kata “thien” (tanah) di ayat ini ialah atom hidrogen (H).
4. QS. Ash-Shaffaat [37] ayat 11:
“…., Sesungguhnya Aku (Allah) menjadikan manusia dari tanah liat (laazib)”.
Yang dimaksud dengan kata “laazib” (tanah liat) di ayat ini merupakan hasil persenyawaan antara “zat besi” atau ferrum (Fe) dengan Yodium, Kalium, Silika, dan Mangaan.
5. QS. Ali-`Imran (3) ayat 59:
“Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), maka jadi lah Dia”
Yang dimaksud dengan kata “turab” (tanah) di ayat ini ialah “unsur-unsur zat asli yang terdapat di dalam tanah” yang dinamai “zat-zat anorganis”.
6. QS. Al-Hijr (15) ayat 29:
“Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud”
Di ayat ini, menerangkan tentang proses terakhir kejadian manusia, yaitu melalui ditiupkannya ruh. Proses yang melibatkan “campur tangan” Sang Maha Pencipta ini, menjadi pembeda antara kaum beriman dengan kaum atheis. Pihak Atheis menolak, proses munculnya kehidupan yang datangnya dari Allah SWT, sementara mereka sendiri kebingungan untuk menjawab, darimana datangnya asal kehidupan itu?
Pada ke enam ayat Al-Qur`an ini Allah telah menunjukkan tentang proses kejadiannya Nabi Adam sehingga berbentuk manusia, lalu ditiupkan ruh kepadanya sehingga manusia bernyawa (bertubuh jasmani dan rohani).
Sebagaimana disebutkan pada ayat yang ke lima tentang kata “turab” (tanah) ialah zat-zat asli yang terdapat di dalam tanah yang dinamai zat anorganis. Zat anorganis ini baru terjadi setelah melalui proses persenyawaan atom.
Jelasnya adalah persenyawaan antara fakhkhar (atom karbon (C) = zat arang), shal-shal (atom oksigen (O)= zat pembakar),hamaa-in (atom nitrogen (N) = zat lemas) dan thien (atom hidrogen (H) = zat air), kemudian bersenyawa dengan “laazib” yang merupakan hasil persenyawaan besi (Ferrum/Fe), Yodium, Kalium, Silika, dan Mangaan.
Dalam proses persenyawaan tersebut, lalu terbentuklah “turab” (zat-zat anorganis) dalam QS. Ali-`Imran [3] ayat 59. Dan salah satu di antara zat-zat anorganis yang penting ialah “Zat Kalium/Ca” yang banyak terdapat dalam jaringan tubuh, terutama di dalam otot-otot. Zat Kalium ini dianggap terpenting karena mempunyai aktivitas dalam proses hayati, yakni dalam pembentukan badan halus.
Dengan berlangsungnya aktivitas “proteinisasi” berlanjut kepada “proses penggantian” yang disebut “substitusi”. Setelah selesai mengalami substitusi, lalu menggempurlah elektron-elektron kosmik yang mewujudkan sebab pembentukan (formasi), dinamai juga “sebab wujud” atau Causa Formatis.
Adapun sinar kosmik merupakan sinar yang mempunyai kemampuan untuk mengubah sifat-sifat zat yang berasal dari tanah. Maka dengan mudah sinar kosmik dapat mewujudkan pembentukan tubuh manusia (Adam) erupa badan kasar (jasmaniah), yang terdiri dari badan, kepala, tangan, mata, hidung telinga dan seterusnya.
*****
Subhanallah…. Begitu terang dan jelas sebuah tuntunan yang diberikan Sang Maha Pencipta, Allah SWT kepada umat manusia. Tinggal berapa gigihnya ia untuk terus menggali ilmu yang terkandung di dalam petunjuknya (Al-Qur`an) itu. Karena seseorang tidak hanya akan mendapatkan ilmu, melainkan akan bertambah pula keimanannya kepada Tuhan, Lantas, masihkah kita segan dan malas untuk mengkaji ayat-ayat Al-Qur`an??
Semoga dengan kajian singkat ini akan membantu kita untuk terus dari sekarang mempertebal keimanan kepada Al-Qur`an, dan termotivasi pula dalam upaya mengembalikan kejayaan Islam yang pernah di capai dimasa lalu, sehingga bisa menempatkannya di saat kini dan yang akan datang. Amin.
“Ilmu tentang Al-Qur`an adalah yang paling pertama dan utama. Pelajarilah ia sebelum engkau mem
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda