Filsafat Ibn Khaldun
Gerak sejarah menurut Khaldun tidaklah berupa lingkaran dan dari garis yang lurus (linier), tetapi berbentuk spiral. Pola sejarah Khaldun mirip dengan pola Spengler dan Pola Toynbee.
Khaldun mengungkapkan bahwa teori kebudayaan bersifat siklus. Sehingga Khaldun beranggapan bahwa dalam sejarah manusia pola yang berlaku adalah siklus. Pola Spiral merupakan itegrasi dari pola siklus dan pola linear. Menurut konsep ini pola sejarah disamping menunjukkan pengulangan juga terus bergerak maju, tidak berputar di tempat. Disini doktrin kesinambungan dan perubahan bergabung menjadi satu dalam pola tersebut. dengan kata lain, menurut konsepsi ini, umat manusia cukup kreatif dalam menciptakan hal-hal yang ada dalam perjalanan sejarah.
Pola spiral yang dikemukakan Khaldun, misalnya negara, bahwa setiap kali negara mencapai klimak kejayaannya, seiring itu pula akan memasuki masa senja dan mulai mengalami keruntuhan untuk digantikan oleh negara lain yang baru. Kemudian negara baru itu tidaklah mulai dari nol, tetapi dengan mengambil sebagian dari peninggalan, warisan, dan tradisi negara yang lama. Negara baru itu melengkapinya, menciptakan kebudayaan yang lebih maju dan berbeda dari negara sebelumnya. Meskipun memang pada mulanya perbedaannya tidak begitu kontras, namun lama kelamaan sama sekali kontras.
Gerak perkembangan menurut Khaldun berarti gerak ke depan dan tak terbatas, serta selalu bertujuan pada kerentanan dan kerusakan. Oleh karenanya, berdasarkan pada contoh negara diatas, sejarah itu merupakan kisah negara-negara yang muncul, tumbuh dan hancur. Kehancuran itu sendiri merupakan sesuatu yang pasti dan satu-satunya hal yang dapat terhindar dari kehancuran adalah perkembangan.
Faktor yang Mengendalikan dan Mempengaruhi Perjalanan Sejarah
A. Faktor Ekonomi
Menurut Khaldun, kegiatan ekonomi menentukan bentuk kehidupan. Kehidupan ekonomi merupakan salah satu yang terpenting dalam mengendalikan kehidupan sosial, organisasi politik, Moral masyarakat dan pikiran mereka. Faktor ekonomi dipandang sebagai faktor terpenting dan utama tetapi bukanlah faktor satu-satunya.
B. Faktor Geografis, Lingkungan dan Iklim
Menurut Khaldun, geografis, lingkungan dan iklim ikut membawa dampak tubuh, moral, akal pikiran, kegiatan dan kebudayaan manusia.
C. Faktor Agama
Khaldun meyakini bahwa ada pengaruh dan pengarahan Ilahi terhadap segala yang terjadi. Bahwa Allah sajalah yang mengendalikan hukum-hukum yang mengarahkan berbagai fenomena, mengendalikan perjalanan serta perkembangan kehidupan sosial dan sejarah. Khaldun juga berpendapat bahwa agama yang dalam hal ini adalah keimanan kepada pengarahan Allah dapat menentukan perjalanan sejarah.
Alifatun Nuzulia
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda